de Joga and EVERYTHINGS

So, what will you DO? If you know,we are…

“Teknik Menulis Buku”

menulis buku

menulis buku

Untuk menulis buku ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar penulis tidak kesulitan dalam menulis apalagi bagi yang masih pemula. Pada awalnya saya berpikiran bahwa menulis buku adalah sesuatu yang sulit dan rumit serta butuh waktu yang panjang. Namun dalam menulis buku tidak sepenuhnya seperti itu apabila kita tahu tekniknya. Dan Pak Sapto Waluyo dengan gamblang menjelaskan teknik-teknik yang diperlukan dalam menulis buku.

Yang pertama adalah kita harus mengetahui jenis-jenis buku. Sehingga kita tahu jenis buku apa yang akan kita tulis, karena setiap jenis buku membutuhkan pemikiran atau teknik yang berbeda pula. Dan jenis-jenis buku antara lain:

–          Buku Utuh (the real book): Berasal dari satu pemikiran tunggal dan disusun dengan kerangka yang utuh.

–          Bunga Rampai: Berasal dari berbagai artikel yang tersebar, dikelompokkan berdasarkan topik terkait, lalu diberi kerangka baru yang memadukan seluruh gagasan terserak.

–          Kompilasi Pemikiran: Berasal dari artikel yang ditulis oleh banyak orang, yang secara khusus diundang untuk menulis atau dimintakan izin penerbitan ulang karyanya.

Baik kita akan masuk teknik sesuai dengan jenis buku yang akan ditulis.

Teknik menulis buku utuh:

  • Pilih TEMA yang menarik
  • Susun OUTLINE/SINOPSIS yang sistematik

Dalam buku fiksi sinopsis biasa diletakkan di awal buku sebagai ringkasan yang menggambarkan cerita dari awal sampai akhir. Namun di buku ilmiah juga ada yang biasa disebut dengan abstaksi.

  • Cicil tulisan per BAB/TOPIK dengan struktur yang terjaga
  • Baca dan TINJAU/EDIT ulang seluruh tulisan yang sudah selesai

Unutk meninjau tulisan yang telah dibuat bisa dilakukan dengan meminta bantuan orang-orang di sekitar kita. Bisa dosen, teman, atau siapa pun yang sekiranya bisa membantu dalam memberi saran terhadap tulisan. Dan lebih baik apabila orang tersebut mempunya pandangan lain namun tetap dalam satu bidang yang sama.

  • Berikan naskah awal kepada EDITOR BAHASA (untuk mengecek tata bahasa) dan EDITOR AHLI (untuk mengecek substansi) serta TIM RISET (untuk mengecek validitas data/fakta)
  • Cari penulis PROLOG/EPILOG yang sesuai dengan topik dan bisa mengangkat pamor buku

Teknik Penulisan Bunga Rampai:

  • Kumpulkan ARTIKEL TERSEBAR di berbagai media berdasarkan TOPIK yang ingin dibahas
  • Kelompokkan tulisan itu menjadi SUB-SUB TOPIK yang lebih khusus
  • EDIT ULANG tulisan sesuai dengan gaya bahasa yang dipakai dalam format buku
  • Buat kaitan/JEMBATAN antara satu tulisan dengan tulisan lain agar memiliki KESATUAN LOGIS
  • Susun naskah khusus PENGANTAR yang merekatkan semua gagasan
  • Cari penulis PROLOG/EPILOG yang sesuai topik

Teknik Penulisan Kompilasi Pemikiran:

–        Buat KERANGKA tulisan yang akan dikompilasi

–        Undang penulis terkait untuk memberi KONTRIBUSI PEMIKIRAN

–        EDIT sesuai dengan TOPIK yang ditetapkan

–        Buat PENGANTAR untuk merangkai semua gagasan yang ada

Secara Umum ada 2 cara dalam menulis buku, yang pertama adalah sinopsis, yaitu menulis dengan mebuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Mulai dari menulis tentang apa, cerita siapa, apa masalah yang diangkat, kapan terjadi, dan bagaimana memulainya. Cara ini biasa digunakan utnuk cerita fiksi.

Cara yang kedua adalah dengan Anti-Sinopsis, atau mengalir bebas tanpa rencana. Hanya menulis saja dan tidak ada rencana di awal bergantung kondisi saat menulis. Dalam beberapa kasus penulis akan kesulitan dengan menggunakan cara ini.

Ada FORMULA menarik yang dijelaskan Pak Sapto dalam menulis buku, yaitu THE TREE FORMULA.

–          Akar adalah ide utama

–          Batang adalah tema utama dari apa yang kita tulis dan pengembengannya

–          Cabang adalah karakter, background, narrative

–          Puncak pohon adalah akhir dari cerita.

3 kunci dalam menulis:

“A writer needs three things: experience, observation, and imagination, any two of which, at times one of which, can supply the lack of the others” (William Faulkner)

Apa kata orang2 tentang buku??

  • “Membaca buku-buku yang baik mirip mengobrol dengan tokoh-tokoh terbaik yang berasal dari abad-abad yang lalu. Faktanya seperti obrolan yang dipersiapkan, karena mereka hanya memunculkan materi obrolan terbaik yang lahir dari buah pikirnya.” (René Descartes, 1596–1650, filsuf dan Matematikawan Perancis)
  • “Buku tak dapat terbunuh oleh kobaran api. Manusia mati, tetapi buku tak pernah mati. Tak ada manusia atau pun kekuatan yang mampu menghapus kenangan…Dalam perang ini, kita tahu, buku-buku adalah senjata. Dan ini merupakan bagian dari dedikasi Anda untuk menjadikannya sebagai senjata demi kebebasan umat manusia.”

(1882–1945), Presiden AS ke 32, Harry Truman, dalam pesannya kepada penjual buku Amerika, termuat dalam Publisher’s Weekly 9 Mei 1942.

26 06 09 Posted by | Jurnalistik | 1 Komentar

Masa Depan Madura Paska Dibukanya Jembatan Nasional Suramadu

suramadu

Indonesia boleh berbangga. Jembatan Nasional Suramadu yang awal pembangunannya pada tanggal 20 Agustus 2003 telah diresmikan pembukaannya pada 10 Juni 2009. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Oleh karena itu pantaslah jembatan suramadu yang memakan biaya pembangunan sebesar 4,5 triliun rupiah menjadi icon baru bagi Indonesia.
Pembangunan jembatan Suramadu sejatinya ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Rata-rata pendapatan perkapita penduduk Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik mencapai Rp 26 juta per tahun. Sedangkan pendapatan perkapita masyarakat Pulau Madura hanya Rp 6,5 juta per tahun.
Seperti yang kita ketaui, Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar ke dua di Indonesia. Surabaya juga menjadi pusat segala bidang khususnya ekonomi di wilayah Indonesia timur. Dengan adanya jembatan Suramadu kini Surabaya dan Madura tidak lagi terpisah. Sehingga tata ruang wilayah nasioanal di wilayah ini bukan lagi Gerbang Kertasusila melainkan Germa Kertasusila.
Bak gula yang banyak dikerubungi semut, kini wilayah Madura adalah wilayah yang berpotensi dan menggiurkan bagi para investor. Kawasan industri relatif lebih cepat berkembang apabila berada tidak jauh dari pelabuhan. Bahkan nilai investasi pengembangan beberapa kawasan ini akan lebih besar dibandingkan biaya pembangunan Suramadu.
Dengan begitu bukan tidak mungkin nantinya Madura akan menjadi kota metropolitan akibat perluasan wilayah Surabaya yang kini semakin menyempit. Namun di sisi lain ada beberapa hal yang harus kita perhatikan paska adanya jembatan Suramadu. Dengan berdatangannya investor di Madura memang akan juga meningkatkan ekonomi di wilayah tersebut. Tapi pertanyaanya adalah apakah kesejahteraan penduduk Madura nantinya juga akan meningkat?

Baca lebih lanjut

26 06 09 Posted by | Opini | 2 Komentar