de Joga and EVERYTHINGS

So, what will you DO? If you know,we are…

FENOMENA PONARI: MENGUAK REALITA KUALITAS DAN KUANTITAS DUNIA PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

 

 

Akhir-akhir ini berita dari Jombang menggegerkan masyarakat luas, bahkan hampir di seluruh Indonesia dibuat kaget dengan berita tersebut. Betapa tidak, beberapa bulan yang lalu masih segar dalam ingatan kita berita heboh pembunuhan yang dilakukan oleh si Jagal Ryan. Jombang yang selama ini terkenal dengan kota santri dan kota yang aman-aman saja tiba-tiba ramai dengan berita pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang pria yang kalem.

  Berita tersebut kini telah mulai mereda, namun berita dari Jombang ternyata kembali menjadi headline di beberapa media massa, baik cetak maupun elektronik. Yaitu fenomena tentang dukun cilik yang bernama Muhammad Ponari. Bocah berumur sepuluh tahun tersebut menjadi serbuan oleh puluhan ribu warga yang ingin berobat ke Ponari. Dengan bermodalkan batu kuning yang didapat saat Ponari tersambar petir, dan setelah dilempar ternyata batu itu kembali lagi. Tanpa jampi-jampi atau obat yang macam-macam, pengobatan yang dilakukan Ponari hanyalah dengan menyelupkan batu ajaibnya itu ke dalam segelas air putih.

Akhirnya berita kesaktian Ponari mulai menyebar di seluruh pelosok, dan antrian ribuan warga yang ingin berobat tidak bisa dihindari. Bahkan dalam proses itu memakan koban meninggal dunia sebanyak empat orang. Bukan karena kesalahan pengobatan Ponari, tetapi karena berdesakan dengan ribuan warga yang sedang antri.

Praktik Ponari yang telah memakan korban sempat ditutup selama beberapa hari. Bahkan dari pihak kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Jombang melarang warga untuk kembali berobat karena masih ditutup. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk. Namun penutupan itu tidak membuat masyarakat menyerah untuk mendapat air celupan batu Ponari, mereka tetap bertahan di rumah Ponari dengan harapan praktik itu dibuka kembali. Bahkan masyarakat yang belum mendapat air dari Ponari rela mengambil air yang biasa digunakan Ponari mandi. Tidak hanya itu, tanah yang ada di sekitar rumahnya pun juga menjadi sasaran untuk diambil masyarakat. Tentu saja itu merupakan fenomena yang memprihatinkan.

Yang menarik adalah pengobatan yang dilakukan oleh Ponari tidak dipungut biaya, sehingga mayoritas masyarakat miskin rela berdesak-desakan dengan ribuan orang demi mendapatkan kesembuhan. Sehingga hanya dalam beberapa hari saja praktik pengobatan tersebut meraup sampai setengah miliar rupiah, tidak ada dokter yang bisa menyamai dengan bocah kelas 3 SD tersebut. Dalam sehari, pasien yang ditangani Ponari hingga sepuluh ribu pasien. Hingga Ponari pernah kualahan terhadap banyaknya jumlah pasien, sehingga dia pun jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Ternyata sang dukun cilik juga membutuhkan bantuan dokter.

Inilah fenomena yang terjadi, namun yang akan kita bahas disini bukan kesaktian dari Ponari dan berpa jumlah pasien yang telah terobati, melainkan apa yang menyebabkan banyak masyarakat datang ke Ponari dalam jumlah besar dengan berbagai penyakit. Hal ini seharusnya menjadi tamparan keras terhadap penyedia pelayanan kesehatan khusunya pemrintah.

Baca lebih lanjut

01 04 09 Posted by | Februari | , , , , , , , , , , | Tinggalkan komentar